Usaha budidaya
ikan nila tergolong tidak sulit sebab ikan nila kemampuan reproduksinya
cukup tinggi. Ikan nila jika sudah berumur 2 sampai 3 bulan sudah
mampu menghasilkan telur setiap bulan satu kali. Sifat ikan nila yang
cepat sekali berkembang biak menyebabkan pertumbuhan ikan nila tidak
bisa rata. Bisa di lihat ketika panen. Bentuk ikan nila ada yang besar
ada yang kecil dan ada yang sedang.
Ikan nila jantan bentuknya lebih besar
daripada ikan nila betina. Perbedaan pertumbuhan ikan nila jantan dan
ikan nila betina selisih 40%. Ikan nila betina petumbuhannya lebih
lambat sebab sifat alaminya yang sering menghasilkan anakan ikan.
Sebab pada saat ikan nila betina
bertelur, ikan nila betina tidak makan kira-kira selama kurang dari
sepuluh hari. Ikan nila betina setelah bertelur tugasnya adalah menjaga
larwa dalam mulutnya sampai ukuran yang cukup kemudian di biarkan keluar
dari mulutnya.
Pada saat reproduksi, ikan nila
memerlukan kolam air tanah atau kolam semen yang airnya tenang. Berikut
ini adalah beberapa langkah untuk mempercepat ukuran besarnya nila
jantan :
Pertama, memisahkan anak nila jantan
untuk dipersiapkan dalam pembesaran. Hal ini tidak mudah karena tidak
efesien dalam jumlah yang banyak dan umumnya pembudidaya ikan kurang
mengenal mana jenis betina dan jantan.
Kedua, melakukan kawin silang untuk
mendapatkan jenis induk yang bisa menghasilkan anak ikan jantan. Tehnik
ini dilakukan dengan penelitian yang seksama dan ujicoba yang tidak
mudah. Memerlukan peralatan yang canggih, melalui test laboratorium
untuk mempelajari hormon XX yaitu betina dan XY jantan.
Ketiga, cara yang paling mudah dan
sedikit mahal yaitu dengan metode mengubah jenis betina menjadi jantan
dengan mengunakan hormone sex reversal pada larva ikan nila. Cara ini
banyak digunakan dalam budidaya monoculture karena dapat praktekkan oleh
siapa saja.
Bagaimanakah proses jantanisasi?
Proses mengubah nila menjadi jantan
dapat dilakukan dengan cara pemberian pakan mengandung hormone synthetic
atau dikenal dengan METHYLTESTOSTERONE. Hormone ini akan mengubah fisik
larva ikan betina menjadi jantan. Tehnik ini pertama dikembangkan di
Jepang pada tahun 1950 an oleh Oryzias Medakh. Penemuan ini pertama di
ujicoba pada ikan mas (Cyprinus Carpio) dan kemudian hormon pengubah sex
menjadi jantan banyak digunakan pada ikan nila.

Bagaimana cara mengunakan hormon pembuat jantan?
Tiga langkah menyiapkan proses monokultur ikan nila:
1. Siapkan induk nila jantan dan
betina. 1:3 berat induk antara 150-250 gram perekor. Pembibitan ikan
nila ini dapat dilakukan pada kolam semen atau kolam tanah dan lebih
baik jika dilakukan pada aquarium. Ketika telur ikan nila menetas, induk
betina akan menyimpan larva dalam mulutnya dan akan membiarkan
anak-anaknya setelah berumur kira-kira 7 hari. Anak-anak ikan akan
bergerombol dan sering naik ke permukaan air, dan saat inilah
penangkapan dimulai dan memindahkan ke kolam khusus untuk persiapan
pemberian pakan berhormon. Perlu di-ingat bahwa anak-anak ikan yang akan
diberi pakan berhormon tidak lebih dari 11 hari agar hormone dapat
bekerja dengan efektive.
2. pemberian pakan berhormon pada
anak ikan nila hanya selama 21 hari berturut-turut. Dapat mengunakan
kolam tanah atau kolam semen. Kolam pendederan ini tidak perlu besar,
1x1x0.5 meter agar mudah untuk pemantauan, pemindahan, pemeliharaan.
3. pakan berhormon pengubah sex dapat disiapkan terlebih dahulu atau pesan di ikanila.com
Minggu pertama pemberian pakan berhormon
untuk 1000 ekor larva sebanyak 30% dari berat biomassa. 1000 ekor anak
ikan Rata-rata berat 0.01 gram. Jadi pemberian pakan kira-kira 3 gram
perhari, 4x pemberian pada jam 8-10 pagi dan sore jam 2-4 selama 7
hari.
Minggu kedua anak-anak ikan sudah
mencapai panjang 18-22 mm. kurangi kepadatan anak ikan dalam kolam
menjadi 500 ekor permeter persegi. 1000 ekor anak-anak ikan pada minggu
kedua sudah mencapai rata-rata berat 0.05 gram. Pemberian pakan 25%
persen dari berat biomassa, kira-kira 12.5 gram pakan. 4x sehari selama 7
hari.
Minggu ketiga anak ikan sudah mencapati
25-30 mm. kurangi lagi kepadatan ikan dalam kolam menjadi 250 ekor
permeter persegi. Pada minggu ketiga 1000 ekor anak ikan sudah mencapai
rata-rata 0.1 gram perekor. Pemberian pakan sebanyak 20% dari total
biomassa. Kira-kira 20 gram perhari selama 7 hari.
Setelah 21 hari, pemberian pakan
berhormon dihentikan. Pemberian pakan berhormon ini akan menghasilkan
97-100% anak nila jantan. Tingkat hidup anak ikan nila mencapai 70-80
persen jika kualitas air baik dan tempat pemeliharan baik.
Perlu diketahui, selama 21 hari anak
ikan tidak boleh diberi pakan selain pakan berhormon! Setelah 21 hari
Mulailah memberi pakan yang tidak mengandung hormone.
Persiapan anak ikan dibesarkan pada kolam pembesaran
Bibit ikan nila yang telah diberi hormon
jika sudah mencapai panjang 3.5-5 cm atau berat rata-rata 0.5 gram
sudah boleh ditebar pada kolam pembesaran. Sebaiknya pada pembesaran
jangan ada ikan jenis lain seperti lele, gabus atau ikan lainnya dalam
satu kolam.
Anak ikan yang diberi pakan berhormon
akan bertumbuh lebih cepat dari anak-anak ikan yang tercampur jenis
kelaminnya atau yang tidak diberi hormon.
Bagaimana Hormon Sex Reversal Bekerja?
Hormon kelamin pada wanita dikenal
dengan kromoson XX dan jantan XY. Hormone kelamin pada manusia terdapat
juga pada species binatang. Dengan mengunakan hormone buatan anak ikan
betina pada umur tertentu dapat diubah menjadi jantan. Hal ini hanya
dapat dilakukan pada anak ikan di bawah 10 hari. Ikan yang memakan pakan
yang dicampur dengan hormone 17 alpha methyltestosterone dapat mengubah
dari XX menjadi XY. Sedangkan ikan XY atau jantan akan tetap jantan dan
tidak dapat diubah lagi.
Pengubahan sex jantan pada ikan
bertujuan untuk mengendalikan populasi perkembangbiakan ikan dalam satu
kolam. Reproduksi anak-anak ikan yang tidak teratur akan berdampak pada
menurunnya pertumbuhan ikan. Dengan mengunakan hormon pengubah sex
menjadi jantan pertumbuhan ikan akan lebih cepat karena jantan lebih
unggul dari betina.
Bagaimana membuat pakan berhormon sex buatan?
Pakan ikan pengubah sex buatan atau sex reversal dapat dibuat dengan mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
1. Larutkan 3 gram 17 alpha
methyltestosterone dengan mengunakan alcohol etil 95% sebanyak 200 cc
untuk mencairkan butiran hormone.
2. siapkan 1 kg pakan anak ikan yang halus sperti tepung. Campurkan pakan pada larutan hormone secara merata.
3. keringkan pakan yang sudah
dicampur dengan hormone agar alkoholnya menguap. Jangan mengunakan
cahaya matahari. Keringkan selama semalam dalam ruangan.
4. jika pakan sudah kering, masukkan kedalam wadah yang tertutup rapat.
5. pakan berhormon ini sudah dapat digunakan dalam 30 hari mendatang.
Apakah mengunakan pakan berhormon bernilai ekonomis?
Kurang dari 8 Rupian untuk setiap ekor
ikan mengunakan hormon. Bibit ikan nila ukuran 0.5 gram atau panjang
35-5 cm di pasarkan dengan harga Rp. 200-300 perekor. Sedangkan bibit
ikan yang diberi hormone dijual dengan harta yang lebih tinggi dihargai
350-500 perekor.
Apakah ikan yang mengunakan hormone aman?
Studi menunjukkan setelah 5 hari
berhenti dari pemberian pakan berhormon ikan nila jantan tidak
mengandung kimiawi yang membahayakan manusia. Dan setelah beberapa bulan
sampai ikan dapat dikonsumsi, konsumen dijamin betul-betul aman untuk
memakan ikan nila hasil jantanisasi.

Mengenal dan mengetahui pengetahuan dasar budidaya ikan nila;
- ikan nila betina bertelur
antara 2000-2500 ekor tergantung besar kecil induk. Tingkat hidup
bergantung pada kualitas air dan pakan yang diberikan.
Ikan nila bertelur pada kisaran empat
sampai enam (4-6) minggu atau bisa lebih cepat jika benih ikan sudah
dilepas oleh induknya.
- Telur ikan nila yang akan
menjadi larva disimpan dalam mulut induk nila. Telur ikan nila akan
menetas antara lima sampai tujuh (5-7) hari. Setelah menetas atau
menjadi larva induk nila akan mengawasi anak ikan dengan mulutnya.
- Perbandingan perkawinan nila
jantan dan bertina; 1:3 dalam setiap meter persegi masukan empat sampai
lima pasang pasang induk nila, (5 jantan dan 20 nila betina) permeter
persegi.
- Temperature budidaya ikan nila sebaiknya 25°C-31°C untuk pemijahan.
- Temperature dibawah 13°C ikan nila akan mati.
- Temperature antara 15°C-20°C
ikan nila lambat membesar. 22°C-31°C ikan nila akan bertumbuh dengan
cepat karena suhu seperti itu akan membuat ikan nila suka makan.
- Produksi ikan nila persetengah hektar berkisar 2-3 ton.
- Pakan nila berupa pellet tengelam dan pellet apung sebanyak 3.5 ton
- Nila konsumsi berat antara 200 gr. Sampai 800 gr. Perekor tergantung permintaan konsumen dan pasar.
- Makanan ikan nila mengandung protein 25-30 persen dan lemak 6-8 persen.
Sekedar hobby, atau untuk makan,
atau untuk menjadikan sumber penghasilan tambahan. ikan nila merupakan
potensial yang dapat dilirik oleh siapa saja yang ingin mengelutinya,
Pendapatan yang lumayan jika dikelolah dengan baik. Selain daerah yang
mendukung seperti air, ketersedian pakan juga sangat memungkinkan
disetiap wilayah Indonesia yang kaya ini. Jadi, andapun pasti bisa
membudidaya ikan nila dengan sedikit mengenal cara membesarkan ikan
nila.
Sumber : Ikannila.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar